10 Hewan penghuni surga
diriwayatk
an
bahwasannya akan masuk
kedalam surga bersama orang beriman sebagaimana yang disebutkan muqatil 10 hewan:
1.unta Nab iSholeh
2.anak sapi Nabi Ibrahim
3. domba Nabi Ismail
4.sapi Nabi Musa
5. ikan paus Nabi Yunus
6. keledainya
Uzair as.
7.semut Nabi Sulaiman
8. burung Hud-Hud ratu Balqis
9. anjing Ashabul kahfi
10. untanya Nabi Muhammad saw
وصدق الرسول صلى الله عليه وسلم حيث قال: (( رب مركوبة خير من راكبها
وأكثر ذكر الله منه ))
فلهذا الاعتبار ؟؟؟ جميع الحيوانات والنمل خير من الانسان الغافل عن ذكر
الله تعالى
sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah sekiranya beliau bersabda:'' terkadang hewan yang ditunggangi lebih baik dari penunggangnya'' dari sini dapat diambil
pelajaran, bahwa seluruh
hewan dan semut lebih baik daripada manusia yang lalai dari berdzikir
kepada Allah ta'ala.
--------------------------
-------------------
>> Alif Jum'an Azend
- روى - انه يدخل الجنة مع المؤمنين على ما قال مقاتل عشرة من
الحيونات تدخل الجنة نقاة صالح وعجل ابراهيم وكبش اسماعيل وبقرة موسى وحوت
يونس وحمار عزير ونملة سليمان وهدهد بلقيس وكلب اصحاب الكهف وناقة محمد
صلى اللـه عليه وسلم فكلـهم يصييرون على صورة كبش ويدخلون الجنة ذكره فى
مشكاة الانوار: قال الشيخ سعدى قدس سره.
سك اصحاب كهف روزى جند
بى نيكان كرفت ومردم شد
يعنى [بامردمان داخل جنت شد درصورت كبش. ودر تفسير امام ثعلبى
مذكوراست كه هركه درشبانروز برحضرت نوح عليه السلام درود فرستد از كزدم
ضررى بوى نرسد وهركه اين كلمات {وَكَلْبُهُم بَـٰسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِٱلْوَصِيدِۚ} نوشته باخود دارد از سك متضرر نكردد].
اسم الكتاب: تفسير تنوير الأذهان
>> Muhammad Fatkhurozi Rozi
1. UNTA Nabi Shaleh AS
Unta ini pernah dijadikan sebuah bukti akan kebenaran yang
dibawa oleh Nabi Shaleh AS, sebagaimana diceritakan Al Qur’an dalam Surat Huud : 64-68.
“(64). Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai
mukjizat (yang menunjukkan
kebenaran) untukmu,
sebab itu biarkanlah
dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan
menyebabkan kamu
ditimpa azab yang dekat.” (65). Mereka membunuh unta itu, maka berkata
Shaleh: “Bersukarialah
kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak
dapat didustakan.”
(66). Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan
rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi
Maha Perkasa. (67). Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati
bergelimpangan di
rumahnya, (68). seolah-olah
mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.”
Inilah kisah unta yang akhirnya mengantarkan kaum Tsamud dihancurkan Allah seperti tidak pernah ada dimuka bumi
ini.
2. SAPI Nabi Ibrahim AS
3. KAMBING/DOMBA
Nabi Ismail AS
Kambing ini pernah dijadikan ujian Allah kepada Nabi Ibrahim AS
yang diperintahkan
untuk membunuh putra yang sangat dicintainya, Nabi Ismail AS. Allah Swt hendak menguji
kesabaran Nabi Ibrahim AS. Kisah dramatis ini tercantum dengan jelas
dalam Surat Ash Shaaffaat ayat 102-107.
“(102). Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa
pendapatmu!” Ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah
apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (103). Tatkala keduanya
telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
(104). Dan Kami panggillah
dia: “Hai Ibrahim, (105). sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang
berbuat baik. (106). Sesungguhnya
ini benar-benar suatu
ujian yang nyata. (107). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar.”
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi
Ismail AS. maka Allah Swt melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya
Haji.
4. SAPI Nabi Musa AS
Pada saat itu, ada seorang bani Israil yang meninggal dunia.
Mereka ingin mengetahui
siapakah pembunuh orang ini. Maka bani israil itu datang kepada Nabi
Musa AS untuk meminta petunjuk. Allah pun menyuruh mereka untuk
menyembelih seekor
sapi betinayan kemudian dipukulkan
pada mayat. Lalu hiduplah orang mati itu dalam sekejap mengabarkan siapakah pembunuh sebenarnya. Kisah ini diceritakan Al Qur’an dalam Surat Al Baqoroh ayat
68-73.
“(67). Dan (ingatlah),
ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata:
“Apakah kamu hendak menjadikan
kami buah ejekan?”[62]
Musa menjawab: “Aku berlindung
kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.” (68). Mereka menjawab: ”
Mohonkanlah kepada
Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu.”
Musa menjawab: “Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak
tua dan tidak muda; pertengahan
antara itu; maka kerjakanlah
apa yang diperintahkan
kepadamu.” (69).
Mereka berkata: “Mohonkanlah
kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina
itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi
menyenangkan
orang-orang yang
memandangnya.” (70).
Mereka berkata: “Mohonkanlah
kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi
betina itu, karena sesungguhnya
sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat
petunjuk (untuk memperoleh
sapi itu).” (71). Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina
itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah
dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada
belangnya.” Mereka
berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya.” Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah
itu. (72). Dan (ingatlah),
ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh
tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (73). Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti.
5. IKAN PAUS Nabi Yunus AS
Ikan ini adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS ketika
melarikan diri dari kaumnya. Kisah ini diceritakan Al Qur’an salah satunya dalam surat Ash
Shaaffaat ayat 139-148.
“(139). Sesungguhnya
Yunus benar-benar
salah seorang rasul, (140). (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh
muatan, (141). kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. (142). Maka
ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. (143). Maka kalau
sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, (144).
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (145). Kemudian Kami lemparkan dia
ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. (146). Dan Kami
tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (147). Dan Kami
utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. (148). Lalu mereka
beriman, karena itu Kami anugerahkan
kenikmatan hidup kepada
mereka hingga waktu yang tertentu.”
6. KELEDAI Nabi Uzair AS
Nabi Uzair AS adalah nabi yang diutus kepada bani Israil
(bangsa Yahudi). Jika Orang Nashrani menganggap bahwa Nabi Isa AS adalah anak Tuhan,
Maka orang Yahudi menganggap
bahwa Nabi Uzair AS ini adalah anak Tuhan. Sungguh persepsi yang
keliru, karena mereka berdua hanyalah seorang Rasul utusan Allah. Kisah
Nabi Uzair diceritakan Al
Qur’an dalam surat Al Baqoroh ayat 259.
(259). Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri
yang (temboknya) telah
roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?”
Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
“Berapakah lamanya
kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau
setengah hari.” Allah berfirman:
“Sebenarnya kamu
telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan
dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu
(yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi
manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami
menyusunnya kembali,
kemudian Kami membalutnya
dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya
yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Menurut sebagian riwayat, orang yang dikisahkan tersebut adalah Nabi Uzair AS.
7. SEMUT Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS dianugerahi
Allah dengan kemampuannya
memahami bahasa binatang, salah satunya adalah semut. Kisah tentang
semut ini bisa kita temukan dalam Surat An Naml ayat 17-19.
(17). Dan dihimpunkan
untuk Sulaiman tentaranya
dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib
(dalam barisan). (18). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut
berkatalah seekor
semut: Hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu,
agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”; (19). maka dia tersenyum dengan
tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham
untuk tetap mensyukuri
nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh.”
8. BURUNG HUD-HUD (PELATUK) Ratu Balqis
Selain semut, Nabi Sulaiman As pun mampu berbicara dengan
burung hud-hud, sejenis burung pelatuk. Melalui burung ini, Nabi
Sulaiman mengetahui
keadaan Ratu Balqis, seorang ratu yang memerintah negeri Saba’ yang beribukota di Ma’rib yang letaknya dekat kota
San’a ibukota Yaman sekarang. Burung hud-hud ini dijadikan kurir oleh
Nabi Sulaiman untuk mengantarkan
surat kepada Ratu Bilqis dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Kisah ini dapat
kita temukan di Al Qur’an Surat An Naml ayat 20-31.
(20). Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak
melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. (21). Sungguh
aku benar-benar akan
mengazabnya dengan
azab yang keras atau benar-benar
menyembelihnya
kecuali jika benar-benar
dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.” (22). Maka tidak lama
kemudian (datanglah
hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri
Saba suatu berita penting yang diyakini. (23). Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang
memerintah mereka, dan
dia dianugerahi
segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. (24). Aku mendapati dia
dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah
menjadikan mereka
memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi
mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (25).
agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di
bumi dan Yang mengetahui
apa yang kamu sembunyikan
dan apa yang kamu nyatakan. (26). Allah, tiada Tuhan Yang disembah
kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar.” (27). Berkata
Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk
orang-orang yang
berdusta. (28). Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan
kepada mereka, kemudian berpalinglah
dari mereka, lalu perhatikanlah
apa yang mereka bicarakan”
(29). Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.
(30). Sesungguhnya
surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (31). Bahwa janganlah kamu sekalian
berlaku sombong terhadapku
dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
9. ANJING Ashahbul Kahfi
Kisah Ashhabul Kahfi mengingatkan kita pada sosok-sosok pemuda tangguh yang menjaga keimanan
mereka dari raja kafir. Maka demi menyelamatkan iman, mereka pun rela untuk
mengasingkan diri dan
bersembunyi di sebuah
gua. Jumlah mereka tidak diketahui pasti. Tetapi ada yang bilang
jumlahnya 7 orang ditambah dengan seekor anjing yang setia. Karena
kelelahan, mereka pun
tertidur di gua. Dikiranya hanya tidak sesaat, nyatanya mereka telah
tertidur selama 300 tahun (309 tahun hijriyah). Subhanallah. Kisah mereka dapat ditemukan di surat
Kahfi ayat 9-22.
(18). Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka
tidur; Dan kami balik-balikkan
mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua.
Dan jika kamu menyaksikan
mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri
dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
(19). Dan demikianlah
Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka
sendiri. Berkatalah
salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada
(disini?).” Mereka
menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari.” Berkata
(yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini).
Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang
lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan
hendaklah ia berlaku lemah-lembut
dan janganlah sekali-kali
menceritakan halmu
kepada seorangpun.
(20). Sesungguhnya
jika mereka dapat mengetahui
tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau
memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu
tidak akan beruntung selama lamanya.” (21). Dan demikian (pula) Kami
mempertemukan
(manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa
kedatangan hari
kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikan sebuah bangunan
di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: “Sesungguhnya
kami akan mendirikan
sebuah rumah peribadatan
di atasnya.” (22). Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang
keempat adalah anjingnya,
dan (yang lain) mengatakan:
“(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya”,
sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi)
mengatakan: “(jumlah
mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang
mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu
janganlah kamu (Muhammad)
bertengkar tentang
hal mereka, kecuali pertengkaran
lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
10. UNTA Nabi Muhammad Saw
Unta ini yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika hijrah ke Madinah pertama
kali bersama dengan sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq. Unta ini pun
digunakan sebagai petunjuk dimanakah Rasulullah akhirnya tinggal di Madinah. Unta pun
berhenti di sebuah rumah milik sahabat bernama Abu Ayub Al Anshari. Di
sanalah Rasulullah
menghabiskan hidupnya
sampai akhir hayat. Makam Rasulullah Saw di Madinah yang diziarahi jutaan kaum
muslim sedunia itulah rumah Nabi Saw.
Ada riwayat lain, bahwa hewan kesepuluh yang masuk surga
adalah Buroq, kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika melakukan perjalanan Isra Mi’raj bersama dengan Malaikat
Jibril AS. Kisah hewan-hewan
ini sendiri tidak diceritakan
dalam Al Qur’an, tetapi dapat kita temukan di Shirah Nabawiyah, yang menceritakan perihidup Rasulullah Saw.
No comments:
Post a Comment